Sepakbola, Media Pemersatu Bangsa

Katanya Bola Kita Rusuh
Katanya Bola Nggak Bermutu
Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Janji,
Mendukung Bola Negeri Ini.
Politik Berkelahi Saling Caci Maki,
Bagi Kami.. “FOOTBALL FOR UNITY”

Itulah sepenggal lagu nawak-nawak Jakmania, Football for Unity! Suatu impian yang mulia bagi bangsa ini. Sepakbola untuk pemersatu, demikian harapan besar para pecinta bola Nasional. Sebagai olahraga terfavorit sudah pantaslah jika sepakbola membawa harapan sedemikian besarnya. Belum lagi kenyataan bahwa sepakbola mampu merangkul semua lapisan masyarakat. Tetapi sayangnya, sepakbola Indonesia belum mampu memberikan konstribusi dan harapan tersebut. Sekedar impian saja boleh, tetapi mungkinkah hal itu bisa terwujud?

Tidak bisa kita pungkiri, sebelum menatap dan menuju impian pemersatu, kasus demi kasus terus terjadi dalam persepakbolaan negeri, tak kunjung usai. Entah itu dari klub, kelompok suporter dan yang paling ironi kasus yang terjadi dalam tubuh PSSI. Sepak bola Indonesia sudah parahkah? ataukah hanya retorika dan permainan mereka yang tidak menginginkan kemajuan sepakbola ditanah air?

Mungkinkah semua karena budaya Indonesia, walau terkenal sebagai negara santun tapi pada dasarnya suka akan kekerasan, anarki serta korupsi. Masih diawal tahun 2008 saja jika kita amati dalam persepakbolaan nasional banyak masalah terjadi. Kisruh 8 besar yang menyeret nama Aremania, semi final di Senayan yang rusuh antara Jakmania dan Persipuramania menewaskan Fathul Mulyadin seorang Jakmania. Belum selesai, final Liga Indonesia harus digelar tanpa penonton, ditambah inkonsistensi PSSI dengan menghilangkan degradasi untuk musim ini.

Dalam dunia politik Indonesia juga tidak kalah panasnya. Aksi demonstrasi disertai tindakan anarki terjadi mewarnai Pilkada di beberapa daerah, sebut saja di Sulawesi Selatan. Bentrokan masa juga sering terjadi, di Madiun dua kelompok perguruan pencak silat kembali tawuran, di Ende NTT Bentrokan antara warga dan tuan tanah mengakibatkan tiga orang meninggal.

Oknum aparat juga tidak mau kalah, sebagai pengayom masyarakat justru membuat masyarakat resah. Beberapa waktu lalu di Maluku Tengah, TNI kembali terjadi bentrok dengan Polisi, bahkan Kantor dinas Mapolres Maluku Tengah rata dengan tanah dan beberapa rumah dinas Polres dibakar.

Ironi memang, di negeri kita yang katanya “Bhinneka Tunggal Ika”, yang sangat menjunjung tinggi pluralitas dan egaliter, di dalamnya masih terdapat sendi-sendi pengganggu dan berusaha merusak tatanan masyarakat madani yang dengan susah payah dibentuk, walau memang belum sepenuhnya terbentuk.

Hanya sebagai gambaran, bolehlah sepakbola dikatakan sebagai media pemersatu. Silaturrahmi Suporter ala Aremania kemarin atau Jambore Suporter mempertemukan banyak kelompok suporter dari seluruh Indonesia. Seperti kita ketahui suporter merupakan perwakilan suara dari kelompok masyarakat dimana kesebelasan tersebut berada.

Namun dibalik itu tidak bisa dipungkiri, sepak bola juga memecah kelompok suporter. Sebut saja Aremania dengan Bonex serta The Jack mania dengan Viking, adalah gambaran dari kelompok suporter yang selalu bermusuhan, bahkan ada kalangan mengatakan “musuh abadi”. Setiap kali pertemuan diantara mereka tetap saja gesekan dan konfrontasi selalu terjadi terutama di “akar rumput” yang sulit mengendalikan diri, walaupun para koordinator kelompok telah meneken kesepakatan perdamaian.

Aremania sebagai suporter panutan di Indonesia harus memberikan panutan kepada yang lain. Dikutip dari Buletin Satu Jiwa edisi 17, diakui atupun tidak Arema-Aremania adalah publik figur bagi kelompok suporter lain di Indonesia. Walaupun nama Aremania sempat “tercoreng” namun hal tersebut tidak lantas serta merta merusak Aremania, hal ini terbukti dengan respon insan sepakbola Indonesia pasca kerusuhan Kediri tidak serta merta “memvonis Aremania” bahkan bersimpati. Sebagai publik figur bukan mustahil apa yang dilakukan aremania akan dilakukan pula oleh suporter lain.

So..Aremania serta seluruh kelompok suporter Indonesia harus menjadi pionir demi persatuan bangsa. Kalau bisa lewat bola kenapa tidak?

Salam Satu Jiwa!!

11 Responses to “Sepakbola, Media Pemersatu Bangsa”

  1. wawan Says:

    indonesiaku…..
    hidup bola, pemersatu nusantara!

    amiin….

  2. lapantuju Says:

    salam kenal mas wawan.. Go Bola Go!

  3. loper Says:

    iso mas nek emang di niati …… sebagai langkah awal ayo sebagai sesama aremania saling mengingatkan agar kita tidak lupa diri, jangan menciptakan lagu menghujat sesama supporter, jangan juga merusuhi blog,website dan properti dunia maya orang lain, jangan lupa pada bumi .. soalnya kadang kalo udah di atas orang lupa cara mendarat.

    salam satu jiwa dari KORWIL DUNIA MAYA

  4. lapantuju Says:

    suwun sam.. ya, ayas sangat setuju. sesama aremania harus saling mengingatkan. kalo kita tidak suka dihujat jangan menghujat. kita bisa mengkampanyekan suporter damai dari dunia maya sam. termasuk tidak merusuhi blog n properti orang lain..

    Salam satu jiwa korwil Dunia Maya!

  5. loper Says:

    ho oh, gak usah repot² di mulai dari awak dhewe ae, nek andaikata menghimbau liane susah.
    wong sing terbaik bukan dari status, tapi tekan kelakuan.

    salam 1 jiwa korwil dunia maya

  6. lapantuju Says:

    oyi sam..ayas setuju..emang semua dimulai dari siri sendiri.. smoga nawak-nawak lain juga punya pikiran yang sama

    S1J Dunia Maya!

  7. thenk BONEK (ga pake MANIA) Says:

    SMJ…

    saya setuju dengan cak loper untuk tidak menciptakan lagu menghujat sesama suporter…..
    karena itu juga merupakan aspek penujang kerusuhan di dalam stadion….

    DAMAI lah suporter indonesia…
    mari kita bersatu demi kesatuan bangsa…. (be’ e onok perang cek gak perang podo dulure….)

    sepurane cak aku nyelonong nang kene….
    cek tambah rame blogmu….

    AREMA & PERSEBAYA bersatu akan menciptakan gelombang suporter yang tangguh dan disegani… (lek BONEK e gak akeh seng Nggateli…)
    tapi harus diakui tanpa adanya persaingan yang diselingi ilok2an….
    maka terasa kurang sedap….

    mari kita bersaing dengan adanya target tertentu…
    yang menjadikan suporter jawa timur semakin solid…..

  8. sayur asem Says:

    sip, yen iso ngene kabeh bakalan joss kahanan bal2an negri iki… kayaknya revolusi PSSI akan terjadi sebentar lagi saat FIFA membekukannya :mrgreen:

  9. lapantuju Says:

    @thenk BONEK (ga pake MANIA)

    Suwun cak wis mampir nang kene, sebenere banyak kalangan suporter n tentunya harapan kita aremania n bonek bisa bwersatu, terbayang besarnya kekuatan sepakbola jatim cak, kita harusnya malu Ligina tahun ini final all borneo..
    Memang kadang harus diakui persaingan yang diselingi ilok-ilokan terasa kurang sedap, tapi kalu malah membuat permusuhan terus lak malah tambah parah cak.
    Smoga suporter jatim tambah solid
    Bravo sepakbola n suporter nasional!!

    @sayur asem.
    semoga aja mas.. walau masih jauh dari kenyataan tentunya hal ini bisa terjadi. PSSI kudu sadar nrimo n besarjiwa demi sepakbola nasional kita.

  10. aremania_dewata Says:

    wah kl bresatu kayak’nya nga mgkn sekali sam….bener opo jare thenk bonek… BONEK akeh sing NGATELI…itu bkti nyata kl bonek ms blm dewasa…

  11. lapantuju Says:

    @aremania_dewata
    memang itu wacana uthopis sam, tapi siapa tahu dengan niatan semua insan bola (walo sek adoh puuuol).. mugo2 ae tercapai 🙂

Leave a comment