Demo Suporter

Aremania memberikan bukti. Suporter Arema Malang menjadi pionir terdepan dalam gerakan moral perbaikan di tubuh PSSI. Bukti konkret tersebut diwujudkan dengan aksi demonstrasi yang mereka lakoni sepanjang hari kemarin (25/3) di Jakarta.

Memang, Aremania tidak sendiri. Mereka disokong oleh kelompok suporter Jakmania (Persija Jakarta), Pasopati (Persis Solo), Slemania (PSS Sleman), Laskar Benteng Viola (Persita Tangerang), dan Singamania (Sriwijaya FC Palembang).

Bersama mereka, Aremania mendesak revolusi di tubuh PSSI. Aspirasi tersebut mereka suarakan lewat aksi yang dimulai di Patung Kuda dan kawasan Tugu Monas, kemudian mereka berorasi di Kantor Menpora. Terakhir, mereka berdemonstrasi di Kantor PSSI.

Surat Aremania Untuk MENEGPORA

Melihat perkembangan persepakbolaan nasional yang tetap belum bergeming dan menunjukkan tanda-tanda positiv hari Sabtu kemarin (15/3) Komunitas Suporter Aremania mengirimkan surat kepada Menegpora.

Komunitas Suporter Aremania

Nomor :-
Lampiran : 3 Lembar
Perihal : Permohonan Dukungan Moril dan MateriilKepada
Yth. Bapak Menteri Negara Pemuda dan Olahraga ( Menegpora )

“You’ll Never Walk Alone”

“You’ll Never Be Walk Alone” itulah semboyan Liverpludian, bukan hanya sekedar semboyan tapi juga falsafah hidup yang terpatri kuat baik suporter ataupun pemain The Reds (Liverpool). Semboyan itu pula yang membuat militansi suporter bagaikan orang gila yang telah lupa segalanya, seakan merdeka dari berat beban kehidupan yang harus ditanggung keseharian. Dari sini tidak terlalu naif jika dikatakan sepakbola adalah new religion bagi mereka (suporter). Begitu juga dengan dunia blogosphere, khusus bagi aremania memiliki ongisnade.net ataupun satujiwa.net, merupakan representasi dari “You’ll Never Be Walk Alone”.

Singa Bola

Ditengah-tengah perjuangan nawak-nawak Aremania yang semakin meruncing, ayas sengaja masang Singa Bola disini.. biar kita semua ingat jatidiri Aremania..

Ingat, kita adalah singa-singa bola…. Maju Terus Pantang Mundur! Bravo Arema! Salam Satu Jiwa Aremania!

Courtesy: Arema Voice

Bom Bunuh Diri

Sosok Nurdin Halid setelah sekian kali diultimatum FIFA bagai bom yang sewaktu-waktu bisa meledak. Karena bom, maka ledakannya akan meluas dan melukai banyak orang. Apalagi kalau dia berjenis bom bunuh diri dan dilakukan bersama para exco dan pengurus PSSI lainnya.

Ini hanya analisis ekstrim dan lahir sudah lama sebelum Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault berucap keras kepada Ketua Umum PSSI itu agar segera mengundurkan diri. Untuk mundur dan melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) bukan pekerjaan mudah, khususnya adalah dalam soal mengumpulkan dana.

The Conductors

Death or Live

Bukan sebuah judul film box office, melainkan suatu realita dari sebuah keniscayaan walaupun kadang kita sendiri yang memilihnya. Diawali dari blog walking dan tentunya telah disadari sebelum pembuatan blog ini.Kembali ke topik, sebuah kematian tidak hanya bagi mahluk hidup, bisa juga jika takdir telah berkata akan mendatangi tulisan maupun blog. Ya, banyak sekali ditemukan mereka yang menjadi besar dan dilahirkan dari dunia blogosphere terpaksa harus bunuh diri atau minimal gantung sepatu untuk kelangsungan hidupnya yang sebenarnya. Sebut saja diantaranya ada Pramur, Hana, Hoek soegirang ataupun juga chaosregion yang berpindah rumah.

Stadion Gajayana Malang

Para pecinta bola nasional pasti tahu Stadion yang satu ini. Bertahun-tahun dipakai kandang singa Arema, sebelum dijadikan homebase Persema.

Yup, stadion tersebut sekarang sedang direnovasi sudah mencapai tahap pembangunan tribun atas dan atap. Sebenarnya proses pembangunannya terkesan lambat karena sebenarnya target awal tahun ini sudah selesai.

Bisa dibayangkan nantinya stadion ini akan sangat megah, karenatribunnya bertingkat dan selama ini di Indonesia hanya ada di Senayan. Tapi sayangnya Stadion Gajayana yang baru nanti (Malang Olympic Garden – MOG) sepertinya tidak digunakan untuk Superliga, karena Arema tetap berkandang di Kanjuruhan dan MOG homebase Persema.

* Untuk foto perkembangan silahkan klik disini. Diambil dari ongisnade.net

Sepakbola, Media Pemersatu Bangsa

Katanya Bola Kita Rusuh
Katanya Bola Nggak Bermutu
Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Janji,
Mendukung Bola Negeri Ini.
Politik Berkelahi Saling Caci Maki,
Bagi Kami.. “FOOTBALL FOR UNITY”

Itulah sepenggal lagu nawak-nawak Jakmania, Football for Unity! Suatu impian yang mulia bagi bangsa ini. Sepakbola untuk pemersatu, demikian harapan besar para pecinta bola Nasional. Sebagai olahraga terfavorit sudah pantaslah jika sepakbola membawa harapan sedemikian besarnya. Belum lagi kenyataan bahwa sepakbola mampu merangkul semua lapisan masyarakat. Tetapi sayangnya, sepakbola Indonesia belum mampu memberikan konstribusi dan harapan tersebut. Sekedar impian saja boleh, tetapi mungkinkah hal itu bisa terwujud?

Dipundakmu Aremaku

Perjalanan Arema dari masa kemasa seperti layaknya perjalanan manusia diwarnai dengan pasang surut. 20 tahun sudah perjalanan Arema. Pahit manis perjuangan, kemenangan serta kekalahan didalam maupun diluar lapangan sudah dirasakan. Semuanya tidak terlepas dari peranan seluruh komponen kesebelasan. Entah itu manajemen, pelatih, pemain maupun suporter. Kolektivitas sebuah tim tergambar dengan hasil yang dicapai. Walaupun begitu, peran pelatih bisa dikatakan paling urgen, dalam membentuk sebuah irama permainan dilapangan.