Demo Suporter

Aremania memberikan bukti. Suporter Arema Malang menjadi pionir terdepan dalam gerakan moral perbaikan di tubuh PSSI. Bukti konkret tersebut diwujudkan dengan aksi demonstrasi yang mereka lakoni sepanjang hari kemarin (25/3) di Jakarta.

Memang, Aremania tidak sendiri. Mereka disokong oleh kelompok suporter Jakmania (Persija Jakarta), Pasopati (Persis Solo), Slemania (PSS Sleman), Laskar Benteng Viola (Persita Tangerang), dan Singamania (Sriwijaya FC Palembang).

Bersama mereka, Aremania mendesak revolusi di tubuh PSSI. Aspirasi tersebut mereka suarakan lewat aksi yang dimulai di Patung Kuda dan kawasan Tugu Monas, kemudian mereka berorasi di Kantor Menpora. Terakhir, mereka berdemonstrasi di Kantor PSSI.

Surat Aremania Untuk MENEGPORA

Melihat perkembangan persepakbolaan nasional yang tetap belum bergeming dan menunjukkan tanda-tanda positiv hari Sabtu kemarin (15/3) Komunitas Suporter Aremania mengirimkan surat kepada Menegpora.

Komunitas Suporter Aremania

Nomor :-
Lampiran : 3 Lembar
Perihal : Permohonan Dukungan Moril dan MateriilKepada
Yth. Bapak Menteri Negara Pemuda dan Olahraga ( Menegpora )

FIFA (kembali) Menegur PSSI

Tanggal 06 Februari kemarin kembali PSSI mendapat teguran kedua kali dari FIFA berkaitan dengan pergantian Ketua Umum, setelah sebelumnya pada bulan November 2007 kemarin PSSI sempat mendapatkan teguran pertama. Memang PSSI nduablek.. tidak hanya ketidak becusan mengelola persepakbolaan dalam negeri, tapi diluar negeri juga mendapat sorotan tajam.

Masih ingat beberapa waktu lalu Nugraha Besoes Sekjen PSSI mengeluarkan statement “apa untungnya (pergantian ketua)?” Apakah sekarang beliau masih menyatakan hal sama?

Salut Sriwijaya, Horas PSMS, Selanjutnya AREMA!

Terlepas dari kinerja PSSI yang selalu disoroti, final Liga Indonesia semalam pantas diberi apresiasi tinggi. Salut buat wong kito! Sebagai juara liga Indonesia musim ini. Pantas memang tahun ini Sriwijaya mendapat julukan raja baru persepakbolaan Indonesia, seluruh insan sepakbola harus mengakui. Bagaimana tidak, tim yang baru masuk dalam kancah Liga Indonesia tahun 2005, langsung mendapatkan podium tertinggi Juara liga Indonesia setelah mengalahkan PSMS Medan dengan skor akhir 3-1 lewat perpanjangan waktu, tidak tanggung-tanggung double winner diraih Sriwijaya Setelah sebelumnya menjadi Juara Copa Indonesia 2007. Sebenarnya target Sriwijaya diawal musim hanyalah menembus super liga, tapi ternyata target tersebut jauh terlampaui pasukan Rahmad Darmawan.

Satu Kata Untuk PSSI, Revolusi!

Kembali kerusuhan mewarnai lembaran sepakbola nasional, kali ini dalam ajang semi final Liga Indonesia, kerusuhan kembali terjadi antara Persipura Mania dan Jakmania. Dalam kerusuhan tersebut, seorang Jakmania meninggal. Berita detailnya bisa disimak di Jawapos atau detiksport. Selain meninggalnya seorang Jakmania, pasca pertandingan Persija Vs Sriwijaya FC Jakmania tidak puas dengan hasil kekalahan yang dialami, sehingga terjadi kerusuhan seperti diberitakan okezone.com dan Jawapos.

Andalas Final

Terlepas dari semua kejadian dan kerusuhan Senayan tiga hari lalu, publik bola tanah air pastinya angkat topi kepada dua kesebelasan dari Andalas ini. Luar biasa! Team favorit juara tahun ini, Persipura dihentikan langkahnya oleh Ayam Kinantan PSMS Medan, setelah kalah dalam drama adu pinalti. Kembali Markus Horison, salah satu kiper terbaik tanah air menjadi pahlawan PSMS setelah berhasil menggagalkan dua tendangan pinalti Persipura. Ini adalah sejarah PSMS Medan berhasil lolok ke babak final sepanjang kiprah di Liga Indonesia, walaupun tanpa kapten Mahyadi Panggabean. Dengan determinasi tinggi akhirnya PSMS memang berhak selangkah lagi menjadi juara.